Pakistan Larang Warganya Akses YouTube

youtube - digidynamicPemerintah Pakistan melarang akses video di situs YouTube karena film-film anti Islam yang ditayangkan oleh para penayangnya di situs video terkenal ini. Demikian diungkapkan pejabat setempat. Lembaga Telekomunikasi Pakistan (PTA) mengungkapkan bahwa penyedia layanan internet di 70 negara ini akan diblokade usai pengumuman ini.

Lembaga ini tidak menyebutkan dengan jelas bagian mana yang dianggap cukup ofensif, namun pejabat Telekomunikasi Pakistan mengatakan pelarangan ini terkait dengan trailer film yang diproduksi oleh pembuat film dari Belanda Geert Wilders, yang mengatakan bahwa dia berencana untuk menayangkan film-film anti Qur an yang menggambarkan Islam sebagai fasis dan cenderung keras terhadap perempuan dan homoseksual.

Pejabat PTA yang tidak ingin diketahui namanya mengatakan bahwa PTA juga memblok situs yag menayangkan gambar-gambar kontroversial Nabi Muhammad. Gambar kartun ini asli terpublikasi di koran-koran Eropa di tahun 2006 dan dicetak kembali oleh beberapa koran minggu lalu. PTA mendesak pengguna situs ini untuk menulis di YouTube bahwa mereka keberatan dengan film-film ini.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Senin, pihak YouTube tidak menyebutkan poin perihal blokade yag dilakukan Pemerintah Pakistan atas situsnya. Meski begitu, dikatakan bahwa sebuah isu yang terkait dengan Pakistan memengaruhi akses para pengguna di seluruh dunia selama dua jam pada hari Minggu.

“Lalu lintas ke YouTube dijalankan sesuai dengan protokol internet keliru dan banyak pengguna di seluruh dunia tidak dapat mengakses situs kami, ¨ seperti dikutip dari rilis tersebut. YouTube menambahkan “Kami menentukan sumber kejadian-kejadian ini merupakan jaringan kerjasama di Pakistan. Kami sedang menyelidiki dan bekerja sama dengan yang lain dalam komunitas internet untuk mencegah hal-hal ini terjadi lagi.”

YouTube merupakan situs video yang sudah sejak tiga tahun lalu hadir dan telah mencapai popularitasnya karena setiap orang dapat menayangkan videonya dan memperlihatkannya ke orang lain. (Kompas)

Ibu Bunuh Tiga Anaknya

Tiga bocah ditemukan tewas dalam sebuah apartemen. Diduga mereka tewas karena diracun atau ditenggelamkan, dan salah satunya digorok.

Ketiga korban, gadis 6 tahun dan dua laki-laki usia 5 dan 1 tahun, ditemukan tewas di atas ranjang dan semuanya mengenakan pakaian tidur, Senin (25/2) atau Selasa (26/2) waktu Indonesia. Ibu mereka memanggil polisi dan mengaku sebagai pembunuhnya.

“Mereka hampir seperti sedang tidur. Sepertinya mereka sengaja dibuat saling berpelukan malam itu,” kata Letnan Michael Fleming, juru bicara polisi New York.

Sang ibu, Leatrice Brewer (27), menelepon 911 dan mengaku telah membunuh bayi-bayinya. “Ia bahkan mengeja namanya kepada operator 911,” kata Fleming.

Ketika petugas tiba, Brewer mengulangi lagi pengakuannya. Lalu secara tiba-tiba ia melompat lewat jendela lantai dua rumahnya yang terletak di kawasan miskin New Cassel di Long Island. Brewer yang punya catatan kejahatan pada 2000 akhirnya dilarikan ke rumah sakit karena cedera punggung.

Belum diketahui apakah ia sudah mendapatkan pengacara atau belum. Sidang pertamanya yang dijadwalkan Senin ditunda Selasa.(Kompas)